Bahaya Mencuci Daging Ayam Mentah – Daging ayam merupakan salah satu sumber protein hewani yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat di Indonesia. Daging ayam sendiri selain mudah ditemukan dan harganya lebih terjangkau jika dibandingkan dengan jenis daging merah, ayam ini mudah diolah.
Anda bisa mengolahnya menjadi berbagai jenis masakan apapun seperti digoreng, direbus, dibakar dan yang lainnya.
Anda harus mengolah daging ayam dengan benar agar seluruh bakteri yang ada pada daging ayam mati dengan sempurna. Mungkin sebagian dari Anda belum tahu caranya mengolah daging ayam dengan benar, termasuk tidak boleh mencuci daging ayam mentah. Lantas, mengapa demikian dan apa alasannya? Berikut ini informasinya.
Bahaya Mencuci Daging Ayam Mentah
Tidak semua orang tahu jika daging ayam mentah tidak boleh dicuci sebelum di olah. Karena, daging ayam mentah yang dicuci akan menyebabkan beberapa bahaya. Lantas, mengapa mencuci daging ayam mentah dapat berbahaya? Karena pada daging ayam mentah memiliki banyak bakteri, salah satu bakteri yang biasanya terdapat pada daging ayam mentah adalah bakteri Campylobacter, dimana bakteri ini merupakan penyebab dari infeksi saluran cerna, yaitu diare.
Karena itu, agar tidak terkena diare atau penyakit yang lebih parah, mungkin sebagian dari Anda ingin mencucinya terlebih dahulu agarbersih. Namun, faktanya bakteri dan kuman yang ada pada daging ayam bisa saja berpindah ke tempat lain saat proses penyucian, melalui percikan air. Bakteri tersebut bisa saja menempel di peralatan masak, sudut dapur yang lainnya, bahkan bisa mengenai baju Anda.
Karena, ketika Anda mencuci daging ayam yang mentah, bisa saja Anda terkena cipratan. Walaupun jumlah bakteri yang berpindah tidak banyak, namun tetap saja bisa membuat Anda rentan terkena infeksi.
Baca Juga: Tips Mengolah Ayam Mentah!
Cara Menghilangkan Bakteri Pada Daging Ayam Mentah
Lantas, bagaimana cara menghilangkan bakteri jika tidak boleh mencucinya? Pasti sebagian dari Anda bertanya-tanya mengenai hal ini. Untuk cara menghilangkannya tentu saja mudah, yaitu dengan cara dimasak. Jika Anda mengolah atau memasak daging ayam dengan benar dan matang sempurna. Maka, kuman dan bakteri yang ada pada daging ayam akan mati dan hilang. Karena, bakteri ini tidak bisa hidup pada suhu tinggi. Jadi, untuk membuat kuman dan bakteri yang ada pada daging ayam mati, Anda bisa memasak daging tersebut pada suhu minimal 75 derajat Celsius.
Tidak hanya cara memasak saja. Berikut ini adalah beberapa hal yang harus Anda perhatikan saat Anda memasak. Agar Anda tidak terkontaminasi kuman dan juga bakteri:
- Perhatikan cara mencairkan ayam
Anda jangan mencairkan ayam frozen atau ayam beku pada suhu ruangan. Jika memang daging tersebut masih beku, Anda bisa memindahkannya ke bagian chiller atau kulkas bagian bawah. Namun, perlu Anda ingat Anda harus memastikan bahwa daging ayam sudah tertutup dengan rapat. Karena, jika Anda membiarkan daging ayam beku di luar ruangan tentunya bisa menyebabkan bakteri tumbuh lebih banyak pada daging tersebut.
- Pastikan Peralatan Masak Bersih
Bakteri bisa menyebar dan terkontaminasi dengan cepat, jika peralatan masak yang Anda gunakan tidak bersih. Jadi, sebelum Anda memotong daging ayam mentah Anda harus mencuci peralatan masak tersebut sampai bersih, baru bisa Anda gunakan untuk memotong makanan dan lainnya. Setelah memotong atau mengolah ayam, peralatan masak juga harus dicuci kembali dengan bersih. Agar tidak terjadi kontaminasi silang, yang akan menyebabkan bakteri bisa menempel pada makanan lainnya yang Anda konsumsi.
Intinya, untuk mengolah daging ayam Anda harus memasaknya hingga matang dengan semourna dan gunakan peralatan yang bershih. Cuci kembali peralatan masak dengan bersih. Janganlah mencuci daging ayam mentah agar Anda tidak terkontaminasi bakteri berbahaya.
Itulah bahaya mencuci daging ayam mentah, semoga bermanfaat. Untuk mengonsumsi daging ayam, tentunya Anda harus memilih daging ayam yang fresh agar baik untuk tubuh Anda. RPA Nusantara menyediakan berbagai jenis daging ayam potong atau ayam karkas yang pastinya fresh dana man untuk dikonsumsi, karena proses pemotongannya sudah sesuai dengan standarisasi MUI.
